Friday, May 16, 2014

Kekuatan Visi – Memaknai Tujuan Karir

Kekuatan Visi


Sering kita melihat tulisan mengenai tiga orang pekerja dengan tiga visi yang berbeda. Bahkan tulisan ini juga ditransformasi dalam bentuk gambar komik. Sedikit sinis, tapi ada poinnya. Begini singkatnya; ada tiga orang pria bekerja di sebuah lokasi pembangunan. Seorang pejalan kaki bertanya pada pria pertama ,”Apa yang sedang anda kerjakan?”

Dengan lesu dan bersungut-sungut pria pertama ini menjawab ,”Apa anda tidak melihat? Saya kan sedang memasang batu bata!” Lalu pejalan kaki itu mendekati pria kedua dan menanyakan pertanyaan yang sama. Pria ini terlihat menguasai pekerjaannya dan dengan mantap dia menjawab,”Saya sedang membangun tembok, Pak,” Pejalan kaki itu lalu beralih pada pria yang ketiga.




Pria ketiga ini selain terlihat yakin dan menguasai pekerjaannya, dia juga tampak bersemangat, bersiul-siul dan sepertinya enggan disela. Dengan pertanyaan yang sama, jawaban yang didapat oleh si pejalan kaki adalah sebagai berikut,”Apakah anda tahu? Saya sedang membangun sebuah katedral. Saya akan menjadi bagian dari sejarah dan bisa bercerita pada keluarga dan anak cucu saya bahwa saya adalah salah satu orang yang terlibat dalam pembangunan katedral ini. Luar biasa bukan?”



Lalu pertanyaan berikutnya adalah, apakah pekerjaan yang sedang anda jalani saat ini? Apakah anda senang dengan pekerjaan anda? Apakah pekerjaan itu memberikan rasa kepuasan batiniah pada diri anda? Atau apakah anda merasa tidak puas dengan pekerjaan anda karena pekerjaan yang sedang anda jalani  bukanlah pekerjaan impian anda? Kalau demikian halnya, mungkin sudah saatnya anda balik melihat kedalam diri anda dan bertanya apakah anda sedang membangun katedral atau masjid atau kuil atau rumah atau apapun yang bisa memotivasi anda untuk bisa memandang pekerjaan anda dengan lebih positif dan menjadi seperti pria ketiga tadi?

Setiap orang membutuhkan visi, tujuan, alasan kenapa anda bekerja. Lebih jauh lagi, sewaktu Anda sudah menemukan alasan kenapa Anda bekerja, cobalah berdamai dengan diri sendiri dan menikmati proses perwujudan visi itu. Cobalah menyukai diri Anda dalam bingkai pekerjaan Anda - inilah hal yang betul-betul menimbulkan dorongan dan motivasi untuk Anda bekerja.

Visi adalah motivator yang paling berpengaruh. Visi kita adalah gambaran mengenai apa yang kita ingin dapatkan atau apa yang kita cita-citakan di masa depan kita. Visi Anda harus bisa mengilhami Anda utnuk bergerak. Berhati-hatilah kalau bahkan Anda sendiri tidak terinspirasi dan termotivasi dengan visi Anda.

Jangankan memotivasi orang lain di sekitar Anda, bahkan visi tersebut tidak bisa mengilhami Anda untuk bergerak. Alamak!! sudah saatnya Anda kembalilah ke dasar nurani Anda dan coba pahami diri Anda sendiri, kenapa Anda bekerja, kenapa Anda bergerak, kenapa Anda terus menerus melakukan pekerjaan yang menurut Anda tidak Anda sukai dan tidak layak untuk Anda kerjakan? Mungkin bukan pekerjaannya yang salah. Mungkin cara pandang Anda saja yang perlu diikhlaskan.

Mari berpikir lurus....

Terima Kasih

Salam,

Albert

No comments:

Post a Comment